Kalau di Bali ada bebek bengil, di Surabaya ada bebek tengil. Hehehe... kedua bebek ini sama-sama engil ya... kwekwekwekwek!
Perjalanan saya ke Surabaya sebenarnya hanya untuk transit sementara saja sebelum kami melanjutkan perjalanan ke kota Malang. Nah pas mendarat di Surabaya, oleh saudara kami sudah dipesankan travel yang akan membawa kami menuju ke Malang. Tapi entah bagaimana, si travel ternyata tidak mau menjemput di dalam bandara. Terpaksa deh kami naik taksi keluar bandara dulu.
Oleh supir taksi kami dibawa keluar kompleks bandara dan akhirnya kami mendarat di rumah makan kecil di pinggir jalan dengan nama Bebek Tengil. Karena kebetulan juga sudah jam makan siang. Lagian nama bebek tengil kayanya lucu juga untuk dimasukkan ke dalam kamus kuliner kami, hehehe...
Resto bebek tengil ini tidak besar ukurannya, terletak di jalan raya yang menghubungkan Surabaya dan Bandara Resto nya tidak pakai AC, dan pembatas dengan jalan raya pun hanya selembar kain poster yang gambar bebek nya lucu banget.
Menu yang dijual di sini juga simple, hanya satu macam saja yaitu nasi bebek. Nasi bebek memang makanan khas orang Surabaya, bahkan jauh sebelum bebek terkenal di Jakarta. Di Surabaya ada beberapa warung bebek yang terkenal, dan ciri khasnya adalah menggunakan sambal korek alias sambal yang dibuat dari cabe yang digoreng, dan sambelnya masih banyak mengandung minyak tersebut. Konon minyak yang digunakan juga minyak bekas menggoreng bebek jadi rasa sambelnya pun mengandung bebek, hehehe...
Untuk Lebih Jelasnya Klik Gambar dibawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar